Halaman

Senin, 23 Juli 2012

Zuhud

Zuhud melahirkan sikap menahan diri dan memanfaatkan harta untuk kepentingan mempunyai nilai ekonomis, tetapi juga sebagai aset sosial dan mempunyai tanggungjawab pengawasan aktif sebagai pemanfaatan harta dalam masyarakat. Dengan demikian zuhud dapat dijadikan benteng dalam diri untuk menghadapi gemerlapnya dunia. Dengan zuhud akan tampil sikap positif lainnya, seperti sikap qana’ah (menerima apa yang telah ada/dimiliki), tawakkul (pasrah diri kepada Allah SWT), wara’ (menjaga diri agar jangan sampai makan barang yang meragukan (syubhat)), sabar (tabah menerima keadaan dirinya), syukur (menerima nikmat dengan hati lapang dan menggunakan sesuai dengan fungsi dan proporsinya). Sehingga tidak mungkin tergoda dengan situasi dan kondisi yang melingkupinya, bisa menguasai diri, dan mampu menyesuaikan diri di tengah-tengah deru modernisasi dan industrialisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar